Umbi porang berubah wujud menjadi nasi, mi, atau es krim hal lumrah. Namun, industri cat, perekat, bahkan parasut juga membutuhkan umbi porang sebagai bahan baku. Tanaman anggota famili Araceae itu serbaguna karena mengandung senyawa glukomanan. Karakteristik glukomanan antara lain larut dalam air dan membentuk massa kental dan mampu mengembang cukup besar yakni 138—200%.
Larutan kental itu mirip plastik. Kekentalannya hingga 35.000 cycles per second (cps) pada konsentrasi larutan 1%. Itulah sebabnya industri lem dan pelapis antiair (coating) membutuhkan umbi porang. Gglukomanan juga membentuk lapisan tipis bersifat tembus pandang. Itulah yang dimanfaatkan industri kimia untuk memproduksi edible film. Industri pangan menghendaki porang dalam bentuk tepung.
Berlangganan Trubus Member untuk Baca Lengkap Seluruh Konten

Menurut dosen Teknologi Pangan Universitas Brawijaya, Ahmad Zaki Mubarok, Ph.D., umbi Amorphophallus muelleri itu mengandung kalsium oksalat. “Kristal oksalat itu tidak hanya menempel tapi letaknya terikat di dalam sel granula glukomanan,” kata doktor Teknik Biokimia alumnus National Taipei University of Technology, Taiwan, itu. Perlu cara khusus baik secara fisik maupun kimiawi untuk melepaskan ikatan kristal kalsium oksalat dalam olahan umbi porang.
Guru besar Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Evy Damayanthi, M.S., dalam webinar pada 3 Oktober 2021 menyatakan, glukomanan komponen bioaktif utama porang. Doktor Ilmu Pangan alumnus IPB itu mengatakan, glukomanan meningkatkan penyerapan zat gizi dalam usus kecil sehingga sensitivitas insulin meningkat.
“Kandungan glikemik turun secara bertahap setelah rutin sarapan dengan biskuit glukomanan. Dampaknya kadar gula darah lebih terkontrol,” tutur Damayanthi. Itulah sebabnya mengonsumsi olahan porang mengatasi penyakit akibat gangguan metabolisme seperti diabetes melitus, sembelit, dan obesitas. Glukomanan pun ramah terhadap kulit wajah lantaran membantu menghilangkan jerawat di wajah dan mengatasi peradangan kulit. Kulit pun lebih cerah dan bersih. (Hanna Tri Puspa Borneo Hutagaol)