Ali Abdul Latif menjual rata-rata 5.000 burayak gabus hias dalam sebulan. Penangkar gabus hias di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, itu menetapkan harga Rp5.000—Rp10.000 per ekor tergantung jenis gabus hias. Ia menangkarkan jenis Channa pulchra, C. asiatica, C. andrao, dan C. stewartii. Ukuran burayak 2—3 cm. Jika harga rata-rata Rp5.000 per ekor, omzet Ali Rp25 juta per bulan.
Menurut Ali keempat jenis gabus hias itu mudah ditangkarkan. Harga gabus hias fluktuatif. Saat ini jenis gabus hias dengan harga stabil adalah Channa pulchra. Ali menjual burayak channa pulchra ukuran 2—3 cm per ekor Rp7.000 per ekor. “Itu harga kalau ambil partai besar 500—1.000 ekor,” kata Ali. Ia memprediksi 3—5 bulan ke depan harga Channa pulchra masih stabil.
Berlangganan Trubus Member untuk Baca Lengkap Seluruh Konten

Jumlah indukan 15 pasang. Biaya pakan gabus hias cukup ekonomis. Ia mengeluarkan Rp500.000 untuk biaya pakan setiap bulan. Ali memberikan pakan jangkrik, cacing tanah, dan udang. Ketiga pakan itu dipilih agar gabus hias produktif bertelur. Sementara udang untuk mencerahkan warna gabus hias. Keruan saja, pria berusia 33 tahun itu sempat mengalami kegagalan menangkarkan gabus.
Fase tersulit proses penjodohan gabus hias. Harap mafhum gabus merupakan ikan yang fanatik mempertahankan teritorialnya. Kerap kali sepasang ikan yang dijodohkan itu terluka bahkan mati akibat pertengkaran. Artinya Ali harus merelakan seekor indukan seharga Rp250.000 itu mati akibat kegagalan penjodohan. “Sampai sekarang pun masih ada kegagalan seperti itu,” kata Ali. Namun, Ali tetap belajar dari kegagalan itu untuk meminimalkan risiko pertengkaran saat penjodohan.(Mohammad Iqbal Shukri)