Mereka Srikandi Pertanian Indonesia
Keputusan Diva Indraswari keluar dari firma hukum di Jakarta mendapat tentangan dari kedua orang tua. Sebab bukan saja keluar dari pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan, tapi sarjana hukum alumnus Universitas Gadjah Mada itu juga terjun ke dunia yang asing bagi keluarga. Ayah ibu Diva berlatar belakang praktikus hukum dan kedokteran. Diva memilih menjadi petani sayuran organik.
Padahal perempuan kelahiran Yogyakarta, 28 November 1990, itu sama sekali tidak punya pengalaman budidaya. Namun, keyakinannya besar. “Saat ini makin banyak orang yang merindukan hidup sehat. Itu peluang pasar yang bagus,” tutur Diva. Ia membuka lahan seluas 5 hektare di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, mempelajari teknik budidaya organik secara otodidak, dan jatuh bangun mengatasi kendala. Kini kegigihannya mulai terbayar. Produksi sayuran dari kebun organik dengan 20 tenaga kerja itu mengisi gerai-gerai pasar modern dan restoran di Bogor dan Jakarta.
Pembaca terhormat, kisah Diva menggeluti sayuran organik menjadi bagian dari tema utama edisi Desember 2017 tentang perempuan pelopor di bidang pertanian. Selain Diva, ada Liliana Sutanto pekebun mangga kualitas nomor satu; Emily Sutanto eksportir beras organik; Rahmah Ketiara eksportir kopi aceh gayo; dan Purnani produsen aneka olahan ikan.
Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menyebut perempuan sebagai sumberdaya penting dunia pertanian. Badan Pembangunan Industri Dunia (UNIDO) menuturkan perempuan memproduksi 60—80% pangan di negara berkembang dan 50% di dunia. Perempuan berperan sebagai produsen pangan, pengelola sumberdaya alam, pencari nafkah, dan penjaga keamanan gizi keluarga. Maka pantas jika peran perempuan perlu kita hormati dan kiprahnya disebarluaskan.
Dari pelacakan ke berbagai daerah, kami juga menemukan perempuan hebat penjaga kekayaan herbal Nusantara, pebisnis tanaman hias, pengolah pangan lokal dan pangan sehat, serta penyokong bisnis komoditas hobi. Mereka memiliki persamaan: mengembangkan usaha dengan melibatkan masyarakat, mengangkat potensi plasma nutfah Nusantara, dan berinovasi tiada henti. Mereka juga gigih, konsisten, dan pantang menyerah. Mereka kemudian membuktikan, mereka bisa. Majalah Trubus edisi Desember 2017 menampilkan 24 profil perempuan berprestasi di dunia pertanian dengan harapan menjadi inspirasi untuk Anda, para pembaca setia Majalah Trubus. Profil mereka sekaligus kado untuk memperingati hari Ibu pada 22 Desember dan ulang tahun ke-48 Majalah Trubus.
Sahabat Trubus, selamat menikmati sajian kami.