Pesan Ketupat
Pada pertengahan Juni 2018 daun tanaman yang permintaannya melonjak pesat adalah daun muda kelapa atau janur. Masyarakat menganyam daun muda Cocos nucifera itu menjadi ketupat. Salah satu menu favorit pada perayaan Lebaran berupa ketupat dan opor ayam atau sambal goreng hati. Kehadiran penganan khas pada hari Lebaran itu bukan tanpa makna jika melihat dari sisi semiotika.
Ketupat menyampaikan beragam pesan pada hari Idul Fitri—secara harfiah berarti kembali makan setelah sebulan penuh berpuasa. Ketupat atau dalam bahasa Jawa kupat merupakan akronim dari ngaku lepat atau mengakui atas semua kesalahan. Itulah sebabnya pada perayaan Lebaran terdapat tradisi saling memaafkan atau sungkeman. Selain itu kupat juga merupakan akronim dari laku papat atau empat tindakan.
Empat tindakan itu meliputi lebaran, luberan, leburan, dan laburan. Lebaran bermakna selesai, rampung berpuasa selama sebulan. Adapun leburan berarti melebur, hilang dosa dan kesalahan setelah berpuasa dan saling memaafkan. Luberan berasal dari kata luber berarti melimpah. Itulah sebabnya saat Lebaran masyarakat menyantuni kaum fakir miskin dan membayar zakat fitrah.
Terakhir laburan adalah bahan kapur yang lazim untuk mengecat dinding berwarna putih atau menjernihkan air. Laburan mengandung pesan agar manusia senantiasa menjaga kesucian hati. Oleh karena itu, PT Trubus Swadaya menyampaikan Selamat Lebaran 1439 H kepada para pembaca yang merayakan. Daun lain yang juga permintaannya melambung adalah moringa. Masyarakat menyebutnya kelor.
Pasar mancanegara meminta daun tanaman anggota famili Moringaceae itu. Moringa menjadi pangan super karena mengandung vitamin C hingga 7 kali vitamin C buah jeruk. Adapun kandungan vitamin A daun moringa 4 kali vitamin A pada umbi wortel. Kadar kalsium moringa 4 kali kalsium susu. Sebanyak 30 peserta mengikuti pelatihan budidaya dan pengolahan moringa. Mereka antusias mengikuti pelatihan selama dua hari yang dipandu narasumber berpengalaman.
Sahabat Trubus, selamat menikmati sajian kami.