Pandemi Dongkrak Ekspor Asiri

Majalah TrubusPandemi Dongkrak Ekspor Asiri

Judul

:

Pandemi Dongkrak Ekspor Asiri

Edisi

:

November

Tahun Terbit

:

2021

Jumlah Halaman

:

116

Tersedia dalam 

:

Digital

Kategori

:

Perview

Menjual Aroma

Beragam industri seperti farmasi, kesehatan, pangan, minuman, dan pariwisata memerlukan minyak asiri. Kebutuhannya cenderung meningkat. Itulah sebabnya ekspor minyak asiri Indonesia melonjak meskipun pandemi korona melanda lebih dari setahun terakhir. Direktur Pelaksana yang membidangi Indonesia Eximbank Institute (IEB Institute), Agus Windiarto, mengatakan, nilai ekspor minyak asiri Indonesia hingga April 2021 mencapai US$83,9 juta. Sementera pertumbuhan 15,5% secara tahunan.

Redaksi Majalah Trubus memutuskan minyak asiri sebagai materi Topik edisi November 2021. Majalah Anda fokus pada minyak asiri berbahan serai wangi, nilam, dan jeruk purut. Bahkan, khusus jeruk purut kami menyajikan sejak di hulu yakni peluang bisnis buah dan daun Citrus hystrix. Tiga tahun tahun terakhir, budidaya tanaman anggota famili Rutaceae itu meluas di beberapa daerah seperti Kabupaten Garut, Jawa Barat dan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Para petani ada yang menjual buah jeruk purut, petani lain memasarkan daunnya. Masyarakat memanfaatkan daun kerabat maja dan kemuning itu untuk berbagai keperluan seperti mengolah soto atau rendang. Sementara para penyuling memanfaatkan kedua bagian tanaman itu plus ranting menjadi minyak terbang alias volatile oil. Minyak aromatik itu memang terdapat di berbagai bagian tanaman. Bagi tanaman, minyak asiri dapat berfungsi sebagai pelindung terhadap parasit atau perusakan oleh hewan.

Para produsen memperoleh minyak asiri melalui proses penyulingan atau distilasi. Pada kasus tertentu menyuling bahan baku berupa daun, buah, atau batang meningkatkan nilai tambah. Sebagai gambaran petani yang menjual daun jeruk purut memperoleh Rp15.000 per kg dan buah Rp10.000 per kg. Namun, harga daun afkir amat rendah, hanya Rp2.000 per kg. Penyuling memanfaatkan daun jeruk purut afkir menjadi minyak eterik (etheric oil).

Setelah menjadi minyak, harga jual lebih tinggi Rp600.000 per kg. Produsen memerlukan 250 kg daun dan ranting jeruk purut untuk mendapatkan 1 kg minyak. Tertarik menyuling atau mengembangkan bahan baku asiri? Kelas Trubus mengajak Anda untuk bergabung pada 13 November 2021 dengan tema produksi minyak asiri serai wangi. Sepekan kemudian materi pelatihan di Kelas Trubus berupa teknik budidaya jeruk purut untuk memasok pasar ekspor.

Sahabat Trubus, selamat menikmati sajian kami.

Berlangganan Trubus Member untuk Baca Lengkap Seluruh Konten

Dapatkan akses gratis Trubus Member hingga 31 Maret 2025