Trubus & Sumpah Pemuda
Media massa berperan aktif dalam pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia sehingga menjadi sarana pembentukan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Oleh karena itu, pengayaan bahasa Indonesia, khususnya menyangkut kosakata baru, sangat memungkinkan. Majalah Trubus pun demikian. Pada Majalah Trubus edisi Oktober 2020, misalnya, redaksi menggunakan kata lokapasar untuk mengganti marketplace, juara adika (grand champion), atau final raya (grand final). Dua yang disebut terakhir lazimnya muncul pada kontes ikan atau satwa.
Begitu juga pada saat pandemi korona mulai mewabah beberapa bulan lampau banyak istilah asing bertebaran. Redaksi Majalah Trubus memilih menggunakan istilah uji cepat (rapid test), tes usap tenggorokan (throat swab test), uji usap (swab test), penelusuran (tracing), atau kuncitara (lockdown). Dua tahun terakhir, redaksi konsisten menggunakan istilah magori untuk menyebut panen perdana misalnya untuk komoditas buncis, lengkeng, mangga, dan jeruk. Selama ini belum ada istilah untuk menyebut konsep itu.
Begitulah upaya kami turut merawat bahasa Indonesia. Itu sesuai amanah kongres ke-9 Bahasa Indonesia pada 28 Oktober—1 November 2008. Pembentukan diksi baru tetap diperlukan, baik yang bersumber dari bahasa daerah maupun bahasa asing, tentu harus menjaga keseimbangan agar tidak saling meminggirkan dan mematikan. Selamat hari Sumpah Pemuda. Semoga bahasa Indonesia semakin kuat dan bermartabat.
Pada Majalah Trubus edisi Oktober 2020, redaksi menyajikan laporan utama peluang berkebun anggur. Tiga tahun terakhir, kian ramai masyarakat yang mengebunkan anggur. Mereka mendapatkan bibit dari mancanegara, menguji produktivitas, ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta organoleptik. Pada Oktober 2020 para pekebun mulai memetik buah anggur Vitis vinifera yang ranum. Pasar domestik berebut hasil panen mereka hingga para pekebun di berbagai wilayah kewalahan.
Tertarik mengikuti jejak keberhasilan mereka? Kelas Trubus menyelenggarakan pelatihan peluang bisnis anggur. Selain itu, materi ekoenzim juga menarik. Kita dapat memanfaatkan sampah organik sebagai bahan baku ekoenzim yang melipatgandakan produksi beragam tanaman. Penemunya, Dr. Rosukon Poompanvong asal Thailand. Kelas Trubus juga mengundang Anda mengikuti pelatihan bisnis porang di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Sahabat Trubus, selamat menikmati sajian kami.