Laporan Utama dan Korona
Tenggat atau deadline naskah Majalah Trubus edisi April 2020 sudah di depan. Pada 12 Maret 2020 para wartawan bertemu untuk menyikapi merebaknya virus korona. Sejak pemerintah mengumumkan terjadi serangan virus korona pada 2 Maret 2020 kasusnya terus meningkat. Hingga 21 Maret 2020 tercatat 450 kasus korona atau Covid-19. Masyarakat panik menghadapi serangan virus korona.
Para wartawan yang berkumpul sepakat untuk mengganti materi laporan utama yang semula peluang bisnis ayam kampung menjadi penanganan virus korona. Perubahan materi itu dengan beragam pertimbangan antara lain memenuhi kebutuhan pembaca. Para awak redaksi bergerak cepat untuk mengumpulkan bahan dari berbagai sisi. Kepala kompartemen Obat Tradisional, Argohartono Arie Raharjo menghubungi dokter, ahli mikrobiologi, dan herbalis.
Sarjana Kimia alumnus Universitas Negeri Yogyakarta juga mengecek perniagaan rempah ke berbagai sentra termasuk pasar Beringharjo, Yogyakarta. Begitu juga reporter yang lain seperti Hanna Tri Puspa Borneo Hutagaol yang bolak-balik ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sementara Tamara Yunike dan Sinta Herian Pawestri masing-masing menggali informasi di Departemen Biologi dan Fakultas Kedokteran Hewan, keduanya di Institut Pertanian Bogor. Setelah ada instruksi dari pemerintah untuk bekerja dari rumah, para watawan patuh. Majalah edisi April 2020 sebagian besar dikerjakan dari rumah.
Semua wartawan bergerak cepat untuk menyajikan informasi terbaru, menarik, dan tentu saja berfaedah bagi para pembaca. Hasil liputan para wartawan Anda tersaji di Rubrik Topik. Pada saat pandemi korona menjaga kekebalan tubuh sebuah langkah pas. Oleh karena itu, kami juga menyajikan beragam resep dari dokter untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Pada akhir April 2020, sebagain pembaca juga menjalankan ibadah puasa. Kami berharap resep-resep itu dapat Anda terapkan agar tubuh lebih bugar selama berpuasa.
Sahabat Trubus, selamat menikmati sajian kami.