Kiat Pas Kebukan Durian
Seratus lima puluh enam tahun silam, Alfred Russel Wallace menambalkan durian sebagai raja buah. Ahli zoogeografi asal Inggris yang enam tahun meneliti keanekaragaman hayati di Indonesia itu terpesona pada cita rasa buah durian. Sebagian orang menyebut durian sebagai “smell from the hell with taste from the heaven.” Bagi sebagian orang aroma durian Durio zibethinus mengganggu-seperti tersirat pada nama spesies.
Dalam bahasa Latin, kata zebethinus bermakna musang. Ketika tersedak musuh, muasang bulan Paguma larvata mengeluarkan aroma tak sedap untuk menyelamatkan diri. Itulah sebabnya Carolus Linnaeus memberi nama spesies zibethinus untuk durian. Namun, cita rasa si raja buah amat menggoda para berburu durian enak hingga ke sentra.
Tujuh tahun terakhir di tanah air para pekebun mengembangkan durian dan sukses. Kunci penting mereka adalah memilih varietas yang adaptif. Maksudnya meski ditanam di luar habitat, tanaman mampu berbuah dengan cita rasa unggul. Perkembangan terbaru durian itu menjadi topik Majalah Trubus Edisi Februari 2019. Untuk menggali informasi terpercaya, dua wartawan Majalah Trubus, Imam Wiguna dan Muhamad Fajar Ramdhan, mengunjungi kebun-kebun durian di berbagai daerah.
Imam yang menjadi kepala kompartemen Buah menguji rasa durian yang ditanam di luar habitat. Meski tidak ada yang patut diperdebatkan menyangkut selera, seperti makna peribahasa latin, “De gustibus non est disputadum.” Hasil Laporan para wartawan kami persembahkan untuk anda, para pembaca yang budiman.
Jika anda tertarik menikmati, keberadaan durian-durian nan legit seperti musang king, ochee, dan durian bawor, berpeluang hingga April 2019. Jadi masih ada kesempatan menikmati di raja buah. Selain durian, berbagai laporan menarik lainnya juga dapat anda nikmati. Kami juga mengundang anda untuk mengikuti beragam pelatihan seperti kiat menembus pasar jamur tiram, budidaya vanili yang harganya kini melangit.
Sahabat Trubus, selamat menikmati sajian kami.